Skip links

Sektor Industri Swasta Serukan Urgensi Dekarbonisasi Sektor Energi dan Kelistrikan Nasional

  • Sektor Industri swasta menilai dekarbonisasi di sektor energi dan kelistrikan nasional harus segera dilakukan. 
  • Permintaan listrik diperkirakan naik tiga kali lipat antara tahun 2015-2030 sejalan dengan kenaikan populasi. 
  • Konsumen baik perorangan maupun industri sudah menuntut ketersediaan energi yang ramah lingkungan sebagai syarat berinvestasi di dalam negeri.
  • Saatnya Indonesia merealisasikan komitmen menjadi aksi. 

Jakarta, 16 November 2022 – Indonesia Net Zero Summit 2022, yang diselenggarakan oleh KADIN Net Zero Hub pada 11 November yang lalu di Bali, mengangkat tema “Industrial Decarbonization at All Cost” dan membuka diskusi mengenai dekarbonisasi sektor energi dan kelistrikan. Dalam sesi diskusi panel “Decarbonizing the Power Grid”, perwakilan dari sektor usaha swasta menilai Indonesia harus segera merealisasikan komitmen nasional menjadi aksi. 

World Resources Institute (WRI) menyatakan dalam salah satu working paper mereka bahwa Indonesia akan mengalami peningkatan permintaan energi dan listrik sejalan dengan pertambahan populasi, dengan permintaan energi naik sebesar 80% dan permintaan listrik naik tiga kali lipat di antara 2015 hingga 2030. Mengingat peran esensial listrik di keseharian masyarakat, dan menimbang kontribusi emisi karbon sektor energi yang mencapai 72% dari total emisi global, jelas bahwa Indonesia perlu mengambil aksi nyata untuk mengubah sektor energi dan kelistrikannya menjadi rendah karbon. 

Alex Perera, Wakil Direktur Program Energi WRI yang menjadi chairperson dari panel “Decarbonizing the Power Grid”, mengungkit bagaimana pertambahan jumlah perusahaan yang mengikuti SBTi mencerminkan tuntutan besar dan perkembangan solusi bagi perusahaan untuk dekarbonisasi sistem energi dan kelistrikan mereka.

Panelis dalam sesi ini adalah Ika Noviera (Direktur Corporate Affairs Multi Bintang Indonesia), Eka Satria (Direktur Utama Medco Power Indonesia), Ken Haig (Head of Energy and Environmental Policy Asia Pacific & Japan Amazon Web Services), dan Agung Wicaksono (Managing Director PT Jababeka Infrastruktur). 

Tuntutan Global untuk Energi Terbarukan Dorong Dekarbonisasi Sektor Energi Nasional

Eka Satria menekankan peran besar sektor energi dalam ekonomi Indonesia, utamanya dalam merealisasikan visi Indonesia Emas 2045. Medco Power Indonesia melihat dampak nyata dari perubahan iklim dan adanya kebutuhan akan energi yang terjangkau dan berkelanjutan, dan hal ini mendorong perusahaan untuk berinvestasi di energi terbarukan untuk mendukung bisnis bergeser dari bahan bakar fosil ke energi bersih. Terkait hal ini, Eka menggarisbawahi potensi sumber daya Indonesia yang kaya dan menyampaikan tentang proyek energi terbarukan Medco Power Indonesia, termasuk proyek PV terbesar mereka di Bali.

“Dunia memerlukan energi yang lebih bersih dan lebih baik, dan kami mendukung semangat itu,” ia menekankan.

Dengan semangat yang sama, Ika Noviera menyampaikan komitmen Multi Bintang Indonesia untuk bergerak ke arah energi terbarukan demi mencapai net zero. Ia juga menggarisbawahi pentingnya melakukan refleksi dan melihat ke dalam untuk mempertimbangkan perubahan.

“Kita harus melihat ke halaman kita sendiri, mencatat tugas-tugas yang perlu dikerjakan di area dalam tembok pabrik kita: Energi apa yang kita gunakan?”

Sebagai perusahaan multinasional, Multi Bintang Indonesia bertekad untuk mengikuti langkah perusahaan globalnya dalam berkomitmen mencapai net zero di proses produksi selambat-lambatnya di 2030. Perusahaan minuman ini tengah memimpin transisi net zero nasional dengan mengutamakan biomassa dalam proses pembuatan produk.

Panggilan global untuk beralih ke energi yang lebih hijau dan berkelanjutan juga terbukti dalam pengalaman Agung Wicaksono saat berhadapan dengan klien PT Jababeka Infrastruktur yang bersedia pindah ke luar Indonesia jika ketersediaan energi terbarukan tidak memadai.

“Sudah menjadi tanggung jawab PT Jababeka Infrastruktur untuk mengumpulkan permintaan dan suara dari perusahaan-perusahaan,” Agung menekankan, memperjelas posisi perusahaannya sebagai developer area industri yang memastikan konsumen dan pemasok mendapat apa yang mereka butuhkan: Energi terbarukan. Jababeka Infrastruktur memiliki sejumlah anak perusahaan yang bergerak di bidang pembangkitan listrik, dan mereka melihat transisi energi ini sebagai pembuka kesempatan baru alih-alih tantangan.

Ken Haig dari Amazon Web Services (AWS) sependapat dengan Agung Wicaksono terkait mengumpulkan suara permintaan akan energi terbarukan, menyampaikan contoh inisiatif AWS bernama Asia Clean Energy Coalition (ACEC), yang mengumpulkan pembeli, developer, dan pemberi dana untuk memobilisasi kebijakan dan aksi iklim yang lebih kuat.

Dalam hal energi terbarukan, AWS yang produknya melibatkan teknologi alih-alih pabrik memiliki cara lain untuk berkontribusi dalam transisi. Melalui sistem cloud computing yang disediakan, AWS membantu perusahaan mengatur kebutuhan energi dan meningkatkan efisiensi energi. Sebagai perusahaan, AWS juga secara optimis telah mempercepat target pencapaian penurunan emisi mereka dari 2030 ke 2025.

“Jika perusahaan beralih ke cloud computing, emisi karbon yang berhubungan dengan aktivitas IT dapat berkurang hingga 80%.”

Solusi Kolektif untuk Menjawab Permintaan Energi Terbarukan dan Mengakselerasi Aksi Iklim

Permintaan untuk energi terbarukan sudah terlihat jelas, dan kesempatan yang dibawa tren ini juga dapat terlihat jelas. Transisi ini membuka pintu ke solusi dan penawaran baru yang dapat menjawab kebutuhan energi terbarukan perusahaan-perusahaan.

Medco Power Indonesia mengingatkan bahwa dengan meningkatnya permintaan, maka dukungan dan kolaborasi akan semakin diperlukan untuk memenuhi permintaan ini, baik dalam bentuk insentif atau kerangka regulasi.

“Ini menjadi langkah baru dari kerja sama sektor swasta, pemerintah, dan publik untuk mengubah komitmen menjadi aksi,” Eka menyampaikan kepada partisipan acara dari sektor berbeda-beda yang memenuhi ruang diskusi panel.

PT Jababeka Infrastruktur, yang berposisi memberi solusi kepada tenants, juga setuju dengan pentingnya kerja sama berbagai aktor, utamanya penyusun kebijakan, untuk bergerak ke arah ekosistem yang lebih hijau dan mempertahankan perusahaan untuk tetap beroperasi di Indonesia serta mendukung pencapaian NDC.

“Yang kita butuhkan sekarang adalah akselerasi aksi,” Ika Noviera menyatakan sejalan dengan sentimen Agung. Ia menyampaikan optimisme Multi Bintang Indonesia dalam memandang transisi net zero sebagai pembuka kesempatan baru. Besar permintaan untuk energi terbarukan mencerminkan suara besar industri untuk secara kolektif mendekarbonisasi sektor energi dan kelistrikan.

“Alih-alih bersaing, yang penting dalam transisi ini adalah memastikan energi terbarukan dapat diakses semua orang,” Ken Haig menggarisbawahi.

Panel ketiga dari Indonesia Net Zero Summit 2022 ditutup dengan suara kolektif dari para perusahaan untuk mendekarbonisasi energi dan listrik, mengingat bahwa menggunakan energi bersih sendiri saja tidak akan bisa menggerakkan upaya dekarbonisasi seluruh industri.

Bersama dengan WRI, Multi Bintang Indonesia, Medco Power Indonesia, Amazon Web Services, dan PT Jababeka Infrastruktur, lebih dari 30 panelis dan 1.000 partisipan yang merepresentasikan lebih dari 20 sektor berbeda berkumpul di Indonesia Net Zero Summit 2022, menjadikannya titik awal baru untuk memobilisasi dekarbonisasi industri nasional secara kolektif dan kolaboratif dalam skala besar.

To personalize your experience, this website uses cookies. Read about our Privacy Policy.
Explore
Drag